
Cara Menghitung Penghematan Mobil Listrik Dibanding Mobil BBM
Share
Cara Menghitung Penghematan Mobil Listrik Dibanding Mobil BBM
Membeli mobil bukan hanya soal harga beli, tapi juga biaya jangka panjang. Bagi banyak orang, pertanyaan yang muncul adalah: apakah mobil listrik benar-benar lebih hemat dibanding mobil berbahan bakar bensin (BBM)? Artikel ini akan membantu Anda memahami perhitungan penghematan secara rinci, khususnya jika Anda mempertimbangkan untuk memiliki mobil listrik BYD.
Biaya Harian: BBM vs Listrik
Simulasi 1: Jarak Tempuh Harian 50 km
-
Mobil BBM: konsumsi rata-rata 1:12 (1 liter untuk 12 km)
-
50 km = 4,1 liter x Rp 15.000 = Rp 61.500/hari
-
-
Mobil Listrik BYD: konsumsi rata-rata 1 kWh untuk 6 km
-
50 km = 8,3 kWh x Rp 1.700 = Rp 14.110/hari
-
Penghematan Harian: Rp 47.390 Jika digunakan setiap hari selama 30 hari, Anda bisa menghemat sekitar Rp 1,4 juta per bulan hanya dari biaya operasional harian.
Simulasi 2: Perjalanan Luar Kota (Jakarta – Bandung)
-
Jarak: 150 km
-
Mobil BBM: 150 km = 12,5 liter x Rp 15.000 = Rp 187.500
-
Mobil Listrik BYD: 150 km = 25 kWh x Rp 1.700 = Rp 42.500
Penghematan perjalanan satu kali = Rp 145.000
Biaya Servis dan Perawatan
Mobil listrik memiliki sistem penggerak yang jauh lebih sederhana dibanding mobil BBM. Tanpa oli mesin, busi, filter udara, dan komponen mesin pembakaran lainnya, biaya servis bisa ditekan sangat signifikan.
-
Mobil BBM: rata-rata servis rutin tahunan = Rp 6–10 juta
-
Mobil Listrik BYD: servis rutin tahunan = Rp 2–4 juta
Penghematan: Rp 4–6 juta/tahun hanya dari perawatan.
Biaya Pajak dan Insentif Pemerintah
Beberapa daerah seperti Jakarta memberikan bebas pajak kendaraan bermotor untuk mobil listrik. Artinya, Anda tidak perlu membayar PKB tahunan, yang biasanya bisa mencapai:
-
Sedan BBM 1.500 cc: PKB tahunan Rp 4–6 juta
-
Mobil listrik: Rp 0 – 1 juta tergantung daerah
Selain itu, mobil listrik juga mendapatkan PPnBM 0%, berbeda dengan mobil BBM yang bisa mencapai 10–20% tergantung kelasnya.
Harga BBM vs Harga Listrik di Masa Depan
Harga bensin cenderung naik dari tahun ke tahun. Dalam lima tahun terakhir saja, harga Pertamax naik dari Rp 8.500 ke Rp 16.000/liter. Sementara itu, harga listrik lebih stabil dan diawasi pemerintah.
Mobil listrik menjadi investasi jangka panjang yang lebih terlindungi dari fluktuasi harga energi.
Simulasi Total Pengeluaran 5 Tahun
Mobil BBM:
-
BBM: Rp 61.500 x 30 hari x 12 bulan x 5 tahun = Rp 110.700.000
-
Servis: Rp 7 juta x 5 tahun = Rp 35.000.000
-
Pajak + Asuransi: Rp 5 juta x 5 = Rp 25.000.000
-
Total: Rp 170.700.000
Mobil Listrik BYD:
-
Listrik: Rp 14.110 x 30 x 12 x 5 = Rp 25.398.000
-
Servis: Rp 3 juta x 5 = Rp 15.000.000
-
Pajak + Asuransi: Rp 1 juta x 5 = Rp 5.000.000
-
Total: Rp 45.398.000
Total Penghematan dalam 5 Tahun = Rp 125.302.000
Pengalaman Konsumen BYD di Indonesia
Banyak pengguna BYD Dolphin, Atto 3, dan Seal yang mengakui bahwa mereka tidak menyangka mobil listrik bisa sehemat ini. Beberapa bahkan mengalihkan seluruh kendaraan keluarganya ke mobil listrik setelah melihat efisiensi biaya dan performa yang tidak kalah.
Performa dan Kenyamanan Tidak Terkorbankan
Meskipun hemat, mobil listrik BYD tetap unggul dalam performa. Akselerasi instan, kabin sunyi, dan fitur modern menjadikan pengalaman berkendara lebih premium. Artinya, Anda tidak mengorbankan kenyamanan hanya demi efisiensi.
Cocok untuk Gaya Hidup Kota Besar
Dengan pengisian daya di rumah dan banyaknya SPKLU di mall atau area publik, mobil listrik makin mudah digunakan harian. Perjalanan dalam kota jadi hemat dan tanpa rasa khawatir soal kehabisan daya.
Penutup: Saatnya Beralih Sekarang
Dengan semua keuntungan finansial ini, jelas bahwa mobil listrik—terutama dari brand BYD—adalah pilihan bijak dan hemat untuk masyarakat Indonesia. Dalam jangka 5 tahun, Anda bisa menghemat ratusan juta hanya dengan mengganti sumber energi kendaraan Anda.