Total Cost Ownership Mobil Listrik BYD vs Mobil BBM: Mana Lebih Hemat?
Share
Total Cost Ownership Mobil Listrik BYD vs Mobil BBM: Mana Lebih Hemat?

Ketika berbicara soal pembelian mobil, banyak orang hanya fokus pada harga beli di awal. Padahal, biaya terbesar yang akan Anda keluarkan selama memiliki kendaraan justru tersembunyi di balik penggunaan harian, perawatan, pajak, dan depresiasi. Di sinilah konsep Total Cost of Ownership (TCO) menjadi sangat penting.
Artikel ini akan mengupas secara menyeluruh bagaimana TCO mobil listrik—khususnya BYD—jauh lebih hemat dibanding mobil konvensional berbahan bakar bensin (BBM). Penjelasan ini akan membantu Anda mengambil keputusan pembelian yang lebih cerdas dan ekonomis.
Apa Itu Total Cost Ownership (TCO)?
TCO adalah total biaya yang Anda keluarkan untuk memiliki dan menggunakan mobil selama periode tertentu (biasanya 5 hingga 10 tahun). Komponen utamanya meliputi:
-
Harga Beli Awal
-
Biaya Operasional (BBM/listrik)
-
Biaya Perawatan dan Servis
-
Pajak dan Asuransi
-
Penyusutan Nilai (Depresiasi)
-
Biaya Lain-lain (parkir, tol, dll)
Mari kita bahas satu per satu secara perbandingan.
1. Harga Beli Awal
-
Mobil BBM: Harga awal bisa lebih murah, tergantung merek dan model. Namun biasanya belum termasuk banyak fitur.
-
Mobil Listrik BYD: Harga sedikit lebih tinggi, namun sudah termasuk teknologi canggih, sistem keselamatan mutakhir, dan fitur digital.
Contoh:
-
Sedan BBM: Rp 400–500 juta
-
BYD Dolphin: Mulai Rp 425 juta (sudah termasuk insentif)
2. Biaya Operasional
Ini adalah salah satu pengeluaran terbesar selama masa pakai kendaraan.
Simulasi 5 Tahun:
-
Mobil BBM (konsumsi 1:12, harga BBM Rp 15.000/liter):
-
20.000 km/tahun = 1.667 liter x Rp 15.000 = Rp 25.000.000/tahun → Rp 125.000.000 (5 tahun)
-
-
Mobil Listrik BYD (1 kWh = 6 km, tarif listrik Rp 1.700/kWh):
-
20.000 km/tahun = 3.333 kWh x Rp 1.700 = Rp 5.666.100/tahun → Rp 28.330.500 (5 tahun)
-
Penghematan Operasional: Rp 96.669.500 dalam 5 tahun
3. Biaya Servis dan Perawatan

Mobil listrik memiliki komponen bergerak lebih sedikit, tanpa oli mesin, busi, dan transmisi kompleks.
-
Mobil BBM: Servis besar tahunan + penggantian rutin → Rp 7–10 juta/tahun
-
BYD: Rata-rata servis ringan tahunan + pengecekan baterai → Rp 2–3 juta/tahun
Penghematan Servis: Rp 25–35 juta dalam 5 tahun
4. Pajak dan Insentif Pemerintah
-
Mobil BBM: Pajak kendaraan bermotor (PKB) rata-rata 2% dari NJKB
-
Mobil Listrik BYD:
-
Bebas pajak di beberapa provinsi seperti Jakarta
-
PPnBM 0%
-
Nomor polisi khusus
-
Contoh:
-
Mobil BBM Rp 500 juta → pajak tahunan Rp 10 juta x 5 = Rp 50 juta
-
BYD → Rp 0 – 2 juta x 5 = Rp 0 – 10 juta
Penghematan Pajak: hingga Rp 40–50 juta dalam 5 tahun
5. Depresiasi dan Nilai Jual Kembali
-
Mobil BBM: Umumnya turun 15–20% per tahun
-
Mobil Listrik: Mulai menunjukkan stabilitas, terutama brand seperti BYD yang didukung teknologi dan garansi panjang
Garansi 8 tahun untuk baterai BYD meningkatkan kepercayaan pasar, sehingga nilai jual kembali lebih stabil.
6. Keuntungan Tambahan: Garansi dan Teknologi
-
BYD memberikan garansi baterai hingga 8 tahun atau 160.000 km
-
Mobil BBM rata-rata hanya garansi 3 tahun
-
Fitur seperti regeneratif braking, sistem ADAS, hingga konektivitas smartphone menambah value mobil listrik
Simulasi Total 5 Tahun: BBM vs BYD
| Komponen | Mobil BBM | Mobil Listrik BYD |
|---|---|---|
| Harga Beli Awal | Rp 450.000.000 | Rp 450.000.000 |
| Operasional | Rp 125.000.000 | Rp 28.330.500 |
| Servis & Perawatan | Rp 40.000.000 | Rp 15.000.000 |
| Pajak & Asuransi | Rp 50.000.000 | Rp 10.000.000 |
| Total TCO (5 Tahun) | Rp 665.000.000 | Rp 503.330.500 |
Total Penghematan: Rp 161.669.500 dalam 5 tahun
Kenapa TCO Penting untuk Konsumen Indonesia?
Harga BBM terus naik, kondisi lalu lintas yang padat membuat konsumsi BBM boros. Di sisi lain, mobil listrik BYD menawarkan efisiensi tinggi untuk penggunaan perkotaan maupun antar kota.
Dengan TCO yang lebih rendah, Anda bisa mengalihkan budget bulanan ke kebutuhan lain, atau bahkan mengalokasikan untuk investasi jangka panjang.
Bukti Nyata dari Pengguna BYD
Banyak konsumen dari Jakarta, Bandung, hingga Surabaya menyatakan kepuasan mereka terhadap biaya operasional mobil BYD. Beberapa bahkan menyebut biaya charging hanya setara langganan streaming bulanan, sementara jarak tempuh tetap tinggi.
Kesimpulan: Saatnya Beralih!
Jika Anda ingin solusi mobilitas yang hemat, ramah lingkungan, dan berteknologi tinggi, mobil listrik BYD adalah jawabannya. Dengan Total Cost Ownership yang jauh lebih rendah, tidak ada alasan untuk tetap bertahan dengan mobil BBM.